23 Juni, 2008

Strategi Integrasi

Strategi integrasi vertikal merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dimana perusahaan memproduksi sendiri barang yang dibutuhkan. pada umumnya integrasi vertikal ini dilakukan oleh perusahaan perkebunan, pertanian, elektronik dan otomotif serta perusahaan lain yang pada intinya ingin mengontrol semua aktivitas 'hulu' sampai 'hilir'nya.

Kenapa se perusahaan tertarik dengan integrasi vertikal ??
1. Memiliki kendali atas perusahaan pemasok
2. Menjaga kualitas produk yang dihasilkan
3. Memperbaiki penjadualan/ schedulling proses
4. Menciptakan "barrier to entry" bagi pendatang baru

Tapi integrasi vertikal juga punya kelemahan lho :
1. Dibutuhkan biaya besar dalam investasi
2. Permintaan yang berfluktuasi dari pihak konsumen
3. Pemanfaatan teknologi

Selain integrasi vertikal, masih ada cara lain untuk menghasilkan input produk sendiri, yaitu :
1. Spot Exchange
Tapi cara ini jadul banget deh, intinya pergi ke suplier saat butuh aja. Bagus banget buat mereka yang produksi massal dan inputnya sama semua (standarized).
2. Contract
Nah..kalo cara ini lebih keren dikit. pake kontrak dulu ma suplier. Jeleknya, qta punya
kerterikatan n kewajiban yang musti dipenuhi yang sesuai ma klausul-klausul dalam kontrak.

Jadi pada intinya, integrasi vertikal tu dilakuin untuk menyediakan produk dan di pake sendiri. Daripada beli ma suplier kan, lebih enak kalo qta bisa ngebuat sendiri. Apalagi kalo qta punya dana dan teknologinya. Nah..buat yang sangat amat penasaran dengan "integrasi vertikal' ini, harap membeli dan membaca buku "Managerial Economis and Business Strategy" halaman 204 ya..hehehe..

Selamat Membaca

Tidak ada komentar: